Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada Kamis, 9 Desember 2010 lalu mengadakan diskusi dengan Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan pemulihan (recovery) bencana pasca erupsi Merapi yang melanda Yogyakarta.

Pemulihan Yogyakarta pasca bencana Merapi merupakan hal yang perlu diperhatikan dengan serius sehingga dapat membantu memulihkan kondisi sosial ekonomi tidak hanya sekedar memberikan bantuan sesaat tetapi memberikan bantuan secara efektif dan berkelanjutan. Perhatian serius tersebut diwujudkan oleh Bank Muamalat Indonesia melalui Baitul Mal Muamalat (anak perusahaan yang dikhususkan sebagai pelaksana CSR Bank Muamalat) melalui tiga tahapan yaitu tahap emergency, tahap rehabilitasi dan tahap recovery.
Pada tahap emergency yang dilakukan oleh Aksi Tanggap Muamalat (ATM) dengan memberikan berbagai bantuan darurat segera setelah erupsi pertama Merapi tanggal 26 Oktober 2010. Kemudian pada tahap Rehabilitasi bagi korban merapi, ATM merencanakan adanya proses perbaikan saranan air bersih di 8 titik bencana, layanan kesehatan, perbaikan sekolah dan rumah ibadah serta beasiswa bagi anak-anak korban Merapi. Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Buchari selaku Direktur Bank Muamalat Indonesia.
”Program Rehabilitasi bagi korban Merapi ini direncanakan antara lain untuk proses perbaikan sarana sanitasi (air bersih) di 8 titik bencana, layanan kesehatan, perbaikan sekolah dan rumah ibadah maupun beasiswa bagi anak-anak korban Merapi,” jelas Andi.
Dia juga menambahkan untuk tahap rehabilitasi ini akan diberikan stimulus berupa modal usaha dan akan disalurkan bagi kurang lebih 100 pengusaha mikro dan kecil. Diharapkan upaya ini dapat memulihkan kondisi ekonomi korban yang telah cukup lama kehilangan mata pencaharian.
Untuk beassiswa pendidikan , tandas Andi juga akan menjadi prioritas ATM karena melihat pentingnya kelanjutan pendidikan bagi anak-anak korban bencana. Beasiswa ini direncanakan akan diberikan kepada 200 siswa.
Dalam pembahasan mengenai recovery Merapi Yogyakarta ini juga dihadiri oleh jajaran Muspida Pemprov, pimpinan Baitulmaal Muamalat (anak usaha yang didirikan khusus sebagai pelaksana CSR Bank Muamalat), Corporate Communications Head Bank Muamalat, dan Pemimpin Bank Muamalat Cabang Yogyakarta. Pertemuan ini diadakan langsung di Kantor Gubernur DI Yogyakarta.
ATM (Aksi Tanggap Muamalat) merupakan program BMI dengan Baitul Maal Muamalat (BMM) sebagai anak perusahaan yang melaksanakan CSR khusus untuk korban bencana. Selain itu BMM juga melaksanakan program pemberdayaan masyarakat antara lain community development, microfinance dan Islamic social fund.

0 komentar:

Posting Komentar